Tiongkok melaporkan hari ini bahwa ekspornya turun untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.
Ini adalah pertanda lebih lanjut bahwa perekonomian dunia terus melambat. Ekspor Tiongkok itu katanya turun lebih dari dua persen pada bulan November.
Sementara itu perusahaan pertambangan Inggris Rio Tinto mengatakan akan memberhentikan 14,000 orang pegawainya di seluruh dunia. Ini berarti hampir 13 persen dari seluruh pegawai Rio Tinto.
Dalam perkembangan terpisah, laporan bahwa OPEC akan mengurangi produksi minyaknya bulan ini telah mendorong naiknya harga-harga minyak.
Harga minyak mentah untuk penyerahan kemudian naik lebih dari dua dollar hari ini, tercatat 44 dollar lebih per barrel, di bursa New York.
Kenaikan harga itu terjadi bersamaan dengan pengumuman Rusia bahwa negeri itu juga akan menurunkan tingkat produksinya tanggal 17 Desember, pada hari yang sama wakil-wakil OPEC dijadwalkan akan mengadakan pertemuan di Aljazair.
Kata para investor, pernyataan menteri energi Rusia Sergei Shmatko tentang pengurangan produksi minyak itu mungkin suatu langkah bersama yang akan diambil Rusia bersama OPEC. Harga-harga minyak anjlok tajam setelah mencapai rekor 147 dollar per barrel pada bulan Juli, dan negara-negara penghasil minyak sedang berusaha untuk menstabilkan harga-harga.
Kata Departemen Energi Amerika kemarin, permintaan dunia akan minyak mentah akan menurun tahun ini karena melambatnya ekonomi dunia.