Tokoh-tokoh Uni Eropa berkumpul di Brussels hari ini membahas bagaimana sebaiknya mengurus perekonomian Eropa yang goncang karena krisis keuangan global.
Perancis mendorong disusunnya paket perangsang ekonomi bernilai 250 milyar dollar, tapi para pejabat Jerman menginginkan jumlah dana yang lebih kecil dan mengecam Inggris karena memotong pajak dalam negeri untuk merangsang perekonomiannya sendiri.
Laporan sebelumnya juga mengatakan krisis ekonomi global ini telah menghantam perekonomian Asia. Kata Bank Pembangunan Asia (ADB) yang berkantor di Manila, pertumbuhan ekonomi sejumlah negara Asia akan turun menjadi enam persen tahun depan.
Kata Bank Pembangunan Asia lagi, pemerintah di Asia sebaiknya melancarkan paket-paket perangsang ekonomi untuk meningkatkan permintaan dalam negeri akan barang-barang dan jasa.
Penghasilan pemerintah Tiongkok dilaporkan anjlok tiga persen bulan lalu karena pemotongan pajak, yang tadinya diperkirakan akan mendorong pengeluaran konsumen, justru mengurangi pendapatan pemerintah, dan bank sentral korea selatan telah menurunkan tingkat suku bunga dengan tajam.