Pejabat tinggi keamanan Irak mengatakan satu kelompok oposisi Iran harus meninggalkan Irak dalam waktu dua bulan.
Penasehat
Keamanan Nasional Mouwaffak al-Rubaie mengatakan hari Jumat, keputusan untuk
menutup Kamp Ashraf, tempat penampungan sekitar 3500 orang yang ada hubungan
dengan Mujahiddin Rakyat, tidak dapat di-ubah.
Rubaie yang berada di Teheran melakukan pembicaraan, mengatakan para anggota
kelompok itu, yang dikenal sebagai Mujahiddin Khalq, dapat kembali ke Iran atau
berusaha bermukim di negara ketiga.
Katanya lebih dari 900 orang di Kamp Ashraf memiliki paspor atau memiliki hak tinggal di negara-negara selain Irak dan Iran. Kelompok itu dibentuk di Iran beberapa dasawarsa yang lalu dalam menentang Shah Iran.
Mereka lari dan bermukim di Irak dan bertempur melawan sesama orang Iran di masa perang mantan Presiden Irak Saddam Hussein terhadap Iran. Kelompok itu juga telah dituduh melancarkan perang terhadap warga Irak yang menentang Saddam, sehingga dibenci sejumlah pihak dalam pemerintahan Irak sekarang ini.