Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan ada “keperluan mendesak” untuk memutuskan bagaimana berunding dengan Korea Utara, saat Pyongyang semakin mengancam Korea Selatan.
Kantor berita Kore Utara hari Kamis kemarin menyebut para pemimpin Korea Selatan “pengkhianat” dan mengatakan angkatan bersenjata Korea Utara siap penuh bagi “konfrontasi besar-besaran”.
Menteri Luar negeri Clinton mengatakan potensi krisis kepemimpinan Korea Utara kemungkinan menjadi pendorong pernyataan provokatif akhir-akhir ini dari Pyongyang.
Pemimpin sejak lama negara itu Kim Jong-Il secara luas diduga mendapat serangan stroke bulan Agustus. Tidak jelas siapa yang akan menggantikannya jika dia tidak mampu memimpin.
Clinton memperingatkan, pertarungan kekuasaan di Korea Utara dapat meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi antara negara komunis itu dan tetangga-tetangganya.
Para pakar memperingatkan Korea Utara mungkin tinggal beberapa hari atau beberapa pekan lagi sebelum menguji-tembakkan sebuah rudal balistik yang mungkin berkemampuan mencapai wilayah Amerika.