Tiongkok mengatakan, pihaknya siap berunding dengan Taiwan mengenai isu politik dan militer, dengan tujuan nantinya mencapai perjanjian perdamaian.
Dalam pidato pembukaan Kongres Partai Komunis hari Rabu, PM Wen Jiabao mengatakan, hubungan antara Tiongkok dan Taiwan mencapai terobosan-terobosan penting selama setahun terakhir.
Hubungan antara keduanya membaik sejak presiden Ma Ying-jou, yang partainya menginginkan hubungan yang lebih erat dengan Beijing, mulai menjabat bulan Mei. Tiongkok dan Taiwan membuka layanan langsung penerbangan dan perkapalan, mengakhiri larangan yang telah berlaku puluhan tahun.
Keduanya terpecah setelah perang saudara tahun 1949, setelah kaum Nasionalis meninggalkan Tiongkok daratan karena dikalahkan tentara komunis Mao Zedong.
Dalam kesempatan yang sama, PM Wen Jiabao menyatakan keyakinan bahwa perekonomian negaranya akan tumbuh delapan persen tahun ini, meskipun terjadi krisis finansial global. Wen mengatakan, perekonomian akan aman jika pemerintah memberlakukan kebijakan yang tepat dan mengambil langkah-langkah yang sesuai.
Wen memberikan rincian paket stimulus bernilai 585 milyar dolar, sebagian besar untuk proyek-proyek prasarana, yang diumumkan November lalu. Ia juga memberikan rincian mengenai rencana bernilai 125 milyar dolar untuk mereformasi sistem layanan kesehatan, namun ia tidak mengungkapkan paket stimulus baru.
Wen mengatakan, kestabilan sosial adalah keprihatinan penting bagi pemerintah. Ia menambahkan, 2009 dapat menjadi tahun paling sulit bagi pembangunan ekonomi Tiongkok sejak awal abad ke-21.