Militer Sri Lanka sedang melaksanakan gencatan senjata dua hari untuk memungkinkan penduduk sipil menyelamatkan diri dari daerah pertempuran. Namun belum jelas bagaimana penduduk sebenarnya keluar dari daerah itu.
Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapakse memerintahkan gencatan senjata itu yang bersamaan dengan tahun baru negara itu. Namun sampai setengah hari setelah gencatan senjata berlaku hari Senin tidak ada laporan penduduk sipil keluar dari daerah pertempuran dalam jumlah besar.
PBB menaksir ada 100 ribu orang non tempur yang terperangkap di satu daerah kantong kecil di samping sisa pemberontak Tamil dan sudah dikepung pasukan pemerintah. Di masa lalu baik PBB maupun kelompok hak asasi manusia menuduh pemberontak Tamil menggunakan penduduk sipil sebagai perisai hidup.
Dalam pada itu – pemerintah Sri Lanka hari Senin mengatakan Norwegia tidak lagi dapat bertindak sebagai penengah dalam perang saudara di Sri Lanka setelah Kedutaan Besar Sri Lanka di Oslo, Norwegia diserang oleh demonstran pro Tamil.
