Presiden sementara Honduras Roberto Micheletti
mengatakan dia bersedia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Manuel Zelaya
yang digulingkan, yang masih berada di kedutaan Brazil di ibukota Tegucigalpa.
Dalam pernyataan yang dibacakan hari Selasa oleh Menteri Luar Negeri Carlos
Lopez, Mecheletti mengatakan dia siap untuk berbicara dengan saingannya, hanya
kalau Zelaya menyetujui pemilihan presiden yang direncanakan akan diadakan
bulan November.
Micheletti juga mengatakan dia tidak akan membicarakan pencabutan tuduhan
terhadap Zelaya.
Tawaran tersebut dilakukan sementara krisis politik tersebut memasuki hari
ketiga, setelah Zelaya dan rombongannya secara rahasia kembali ke Honduras hari
Senin. Polisi anti huru-hara yang mengelilingi kedutaan Brazil menggunakan gas
air mata dan semprotan air untuk membubarkan ribuan pendukung Zelaya yang
berkumpul dengan mengabaikan larangan keluar rumah di seluruh negara itu.
Puluhan diantara mereka ditahan atau mengalami luka-luka.