Presiden Filipina Gloria
Arroyo telah menyatakan seluruh Filipina berada dalam "keadaan bencana besar,"
sementara negara itu bersiap-siap menghadapi kemungkinan terjadinya badai besar
yang kedua dalam beberapa hari.
Topan Parma diramalkan akan melanda pantai timur Filipina hari Sabtu, yang
membawa angin dengan kecepatan hampir 200 kilometer per jam.
Arroyo telah memerintahkan enam pemerintah propinsi agar mengungsikan penduduk
dari jalur badai tersebut.
Dia juga telah menyatakan "keadaan bencana besar" nasional, yang memungkinkan
dikeluarkannya dana untuk membantu pemerintah menanggapi keadaan darurat.
Para pejabat di Filipina memperingatkan bahwa Parma dapat memperburuk keadaan
banjir di Manila yang disebabkan oleh Topan Ketsana pekan lalu.
Ketsana menyebabkan banjir terburuk di Filipina dalam 40 tahun dan menewaskan
lebih dari 400 orang di seluruh Asia Tenggara.
Parma diperkirakan akan memperburuk keadaan bagi hampir 700 ribu orang yang
tinggal di tempat-tempat pengungsian sementara sejak terjadinya Topan Ketsana.