Para anggota senior di
parlemen Iran menyatakan menentang rencana yang didukung PBB mengenai pengiriman
sebagian besar uranium Iran ke Rusia guna diperkaya lebih lanjut.
Ketua komite keamanan nasional parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi, mengatakan kepada media pemerintah, komite yang dipimpinnya tidak mendukung
perjanjian tersebut karena Iran tidak mendapat jaminan akan menerima kembali
uraniumnya.
Seorang anggota Komite tersebut, Kazem Jalali, mengatakan kepada stasiun televisi
al-Alam bahwa Iran sangsi negara-negara
Barat akan menghormati berbagai ketentuan dalam perjanjian itu.
Perjanjian yang didukung Badan Energi Atom Internasional IAEA itu bertujuan mencegah Iran memperkaya uranium ke tingkat yang memungkinkan Iran
menggunakannya untuk senjata nuklir.
Pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton meminta Iran agar menyetujui perjanjian dan memenuhi kewajiban yang terkait dengan program nuklirnya. Ia mengatakan kepada para wartawan di Yerusalem bahwa "kesabaran ada batasnya" dan bahwa Amerika tidak akan menunggu
selamanya.