Iran meminta lebih banyak perundingan mengenai kesepakatan pengayaan uraniumnya di luar negeri, sementara negara-negara kuat dunia menuntut agar Iran segera memberi jawaban atas usul yang didukung PBB itu.
Wakil Iran pada Badan Tenaga Atom
Internasional (IAEA) Ali Asghar Soltanieh hari Senin mengatakan Iran minta
perundingan lanjutan di Wina, kota tempat rancangan itu disusun dua minggu
lalu.
Pada waktu itu, Ketua IAEA Mohamed ElBaradei memberi batas waktu bagi pihak-pihak yang terlibat dalam perundingan itu untuk menyetujui kesepakatan menjelang tanggal 23 Oktober. Hanya Iran yang belum memberi tanggapan.
Elbaradai didepan Sidang Umum PBB hari
Senin mendesak Iran supaya memberi jawaban segera.Jika Iran mengirim sebagian
besar uranium yang sudah diperkaya miliknya, maka kemampuan negara itu membuat
senjata nuklir bisa digagalkan.
Sebelumnya, menteri luar negeri Iran Manouchehr Mottaki mengatakan negaranya telah meminta IAEA agar membentuk sebuah komisi teknis untuk mengevaluasi proposal pengiriman uranium kadar rendah Iran ke Rusia. Setelah diperkaya, uranian tersebut akan dikirim kembali ke Iran sebagai bahan bakar sebuah reaktor penelitian di Teheran.