Sebuah delegasi Rusia sedang berada di Teheran untuk membahas pengoperasian pusat pembangkit listrik nuklir buatan Rusia yang sudah lama tertunda.
Tim Rusia itu tiba hari Minggu, dipimpin oleh Menteri Energi Sergei Shmatko. Kata Shmatko permulaan bulan ini, pembangkit listrik nuklir itu belum akan dijalankan pada akhir tahun ini seperti diumumkan semula.
Peluncuran PLTN di Busher
itu, Iran bagian selatan, sudah beberapa kali ditunda, dan para anggota DPR
Iran mengecam Rusia atas penundaan itu, karena Rusia ikut dengan sejumlah
negara Barat untuk menekan Iran supaya menghentikan kegiatan pengayaan
uraniumnya. Tapi kata sebuah laporan,
tujuan utama kunjungan delegasi Rusia itu adalah menghadiri konperensi komisi
ekonomi Rusia-Iran yang ke-8.
Sementara itu, pemerintah Iran akan membangun 10 pusat pengayaan uranium baru seperti fasilitas utama yang terdapat di Natanz. Kata pers pemerintah, lima lokasi baru telah disetujui dan Badan Tenaga Atom Iran telah diminta untuk mencari lima tempat lainnya.
Pengumuman pemerintah Iran itu dikeluarkan pada saat sejumlah negara besar dan badan tenaga atom PBB berusaha untuk mengekang kegiatan pengayaan uranium Iran. Kepala Badan Tenaga Atom Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan, fasilitas-fasilitas pengayaan uranium yang baru itu akan dibangun didalam gunung, untuk melindunginya dari kemungkinan serangan, dan akan menggunakan sentrifugal-sentrifugal jenis baru yang lebih effisien.
Sejumlah anggota DPR Iran hari Minggu minta pada pemerintah Iran untuk mengurangi kerjasama dengan badan tenaga atom PBB itu. Kata ketua DPR Iran, Ali Larijani, tekanan luar negeri pada Iran adalah "permainan politik yang sudah usang."