Sebuah pengadilan Thailand menolak pembebasan dengan jaminan terhadap awak kabin pesawat kargo yang mendarat di Bangkok minggu lalu yang membawa senjata dari Korea Utara.
Pengadilan hari Senin menyetujui permintaan pihak berwenang Thailand untuk menahan empat warga Kazaktan dan seorang warga Belarusia selama 12 hari lagi untuk disidik. Mereka telah dikenai tuduhan memiliki senjata gelap.
Seorang jurubicara kepolisian Thailand mengatakan pengadilan menolak pembebasan dengan uang jaminan bagi para tersangka karena khawatir mereka melarikan diri jika dibebaskan sementara.
Media Thailand melaporkan polisi menyita pesawat itu setelah mendapat informasi intelijen dari Amerika. Mereka menemukan senjata seberat 35 ton, termasuk roket peluncur granat dan peluncur rudal. Para tersangka membantah secara sadar mengangkut senjata-senjata itu dan mengatakan mereka mengira pesawat itu membawa peralatan pengeboran minyak.
Menteri luar negeri Amerika Hillary Clinton memuji apa yang ia sebut "langkah tegas" Thailand menyita senjata-senjata itu dan ini menunjukkan bahwa sanksi internasional terhadap Korea Utara bisa berjalan dengan baik.