Perancis telah mendeportasi seorang imam asal Mesir yang memberikan kotbah-kotbah radikal dengan menyerukan kekerasan terhadap Barat.
Menteri Dalam Negeri Perancis Brice Hortefeux mengatakan Ali Ibrahim al-Sudani ditangkap dan dikirim kembali ke Mesir hari Kamis.
Dalam pernyataan tertulis, Hortefeux menyebut al-Sudani "berbahaya."
Menurutnya, imam itu selama ini menyerukan perang melawan Barat dalam kotbah-kotbah
yang disampaikan di mesjid-mesjid di wilayah Seine-Saint-Denis dekat Paris.
Menurut menteri dalam negeri itu, 129 radikal Muslim telah diusir dari Perancis
sejak 2001, termasuk 29 imam atau dai.
Dalam perkembangan terpisah, menteri Imigrasi Perancis Eric Bessonhari Kamis mengatakan tahun lalu Perancis mendeportasi 29 ribu
pemukim gelap – 2000 lebih banyak dari target tahunan yang ditetapkan oleh Presiden
Nicolas Sarkozy. Dari 29 ribu orang itu, 12 orang di antaranya adalah warga Afghanistan.
