Kelompok pemberontak Somalia, Al-Shabab, merilis sebuah lagu berisi ancaman untuk menyerang ibukota Kenya, Nairobi. Rekaman yang pekan ini dipasang pada situs web Al-Shabab itu mengetengahkan sekelompok pria yang melantunkan lirik "Insya Allah, kami akan datang ke Nairobi. Ketika kami sampai di sana kami akan bertempur, kami akan membunuh."
Lagu itu juga menyebut pemimpin al-Shabab, Sheikh Mukhtar Abu Zubeyr. Al-Shabab telah mengancam akan menyerang Kenya sebelumnya, meskipun kelompok itu tidak pernah sampai merealisasikan ancaman-ancaman itu.
Ancaman baru tersebut disampaikan setelah beberapa ratus imigran Somalia ditangkap di ibukota Kenya, Nairobi hari Minggu. Pihak berwenang menangkap para imigran itu setelah terjadi protes dengan kekerasan menentang penangkapan seorang ulama radikal Abdullah al-Faisal yang berkunjung ke Kenya. Menteri dalam negeri Kenya menyalahkan al-Shabab memicu protes itu, tuduhan yang disangkal al-Shabab.
<!-- IMAGE -->Dalam berita lainnya, para pejabat Kenya mengatakan ulama radikal Abdullah Al-Faisal dideportasi ke negara asalnya, Jamaika. Pengacara negara Edward Okello memberitahu seorang hakim hari Kamis bahwa Al-Faisal telah meninggalkan Kenya dengan pesawat jet Gulfstream, beberapa jam sebelum ia dijadwalkan muncul di pengadilan.
Juru bicara pemerintah Alfred Mutua kemudian mengukuhkan keberangkatan Al-Faisal tersebut. Tidak jelas kapan ia dijadwalkan tiba di Jamaika.
Kenya telah dua kali berusaha mendeportasi ulama itu, tapi beberapa negara, termasuk Amerika, menolak memberikan visa transit untuk al-Faisal.
Al-Faisal mendekam selama empat tahun di penjara Inggris setelah tahun 2003 ia dinyatakan bersalah menghasut kebencian rasial dengan mendesak para pengikutnya untuk membunuh pemeluk Hindu, orang Yahudi, dan orang Amerika.