<!-- IMAGE -->
Wakil Presiden Amerika Joe Biden berada di Baghdad untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat tinggi Irak yang diperkirakan membahas keputusan komisi pemerintah Irak untuk melarang ratusan calon turut dalam pemilu parlemen yang akan segera diadakan.
Kunjungan itu tidak diumumkan sebelumnya karena alasan keamanan.
Biden telah menjadwalkan pertemuan hari ini dengan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki dan Presiden Jalal Talabani.
Lebih dari 500 calon telah masuk dalam daftar hitam karena hubungan mereka dengan partai Baath yang terlarang pimpinan mendiang diktator Irak Saddam Hussein. Tetapi, tindakan itu telah meningkatkan ketegangan di Irak sebelum pemilu dan menimbulkan tuduhan bahwa mayoritas Shiah sedang berusaha membatasi kekuatan politik minoritas Sunni.
Keprihatinan juga telah dikemukakan bahwa sengketa itu dapat merugikan usaha rekonsiliasi nasional dan mempengaruhi jadwal penarikan militer Amerika. Jurubicara Biden mengatakan Amerika Serikat sedang mengusahakan agar pemilu 7 Maret akan dipandang layak dipercaya dan syah.
Tetapi, jurubicara itu mengatakan,"bukanlah orang luar yang menentukan bagaimana bangsa Irak menyelesaikan masalah tersebut."
