<!-- IMAGE -->
Sebuah koalisi sekular terkemuka di Irak telah mengumumkan pihaknya untuk sementara menghentikan kampanye untuk pemilu bulan depan sebagai protes terhadap putusan pengadilan yang melarang beberapa calon dari koalisi itu mencalonkan diri.
Koalisi Irak pimpinan mantan PM Iyad Allawi mengatakan hari Sabtu larangan itu menciptkan iklim buruk bagi proses politik. Seorang jurubicara mengatakan, koalisi itu menghentikan kampanyenya selama tiga hari untuk memrotes putusan pengadilan yang mengdiskualifikasi para calon karena diduga terkait dengan Partai Baath, pimpinan almarhum Saddam Hussein.
Dua anggota utama Suni di parlemen dari Partai Iraqiya, Saleh Al-Mutlak dan Zafer Al-Ani, merupakan dua dari 145 calon yang dilarang ikut dalam pemilu 7 Maret. Al-Ani mengatakan, situasi keamanan Irak kemungkinan memburuk akibat putusan pengadilan itu. Kampanye resmi dimulai hari Jumat dan aktivis partai memasang spanduk dan poster di seluruh Irak.
Sementara itu, pejabat-pejabat Irak mengatakan serangkaian ledakan bom menjadikan kelompok-kelompok politik di Baghdad sebagai sasaran serangan, melukai delapan orang.
Pejabat mengatakan ledakan hari Sabtu menghantam kantor-kantor lima partai politik, termasuk partai Suni. Bom di Baghdad itu terjadi hanya beberapa jam setelah sebuah koalisi partai sekular menghentikan kampanye untuk memrotes putusan pengadilan yang melarang sejumlah politisi Suni mencalonkan diri.
