<!-- IMAGE -->
Seorang warga Perancis yang disandera oleh cabang Al-Qaida di Mali selama tiga bulan sudah kembali di Perancis.
Pierre Camatte mendarat di pangkalan udara dekat Paris hari Kamis, setelah dibebaskan oleh Al-Qaida di Maghreb Islam sehari sebelumnya.
Ketika berbicara di landasan pangkalan itu , ia mengatakan kepada wartawan para penyanderanya berusaha berkali-kali menyuruhnya agar masuk Islam. Ia mengatakan mereka ingin "meng-Islamisasi" seluruh dunia.
Camatte dibebaskan sebagai bagian dari apa yang tampaknya pertukaran tawanan. Pemerintah Mali membebaskan empat militan Islamis hari Minggu setelah kelompok teroris itu mengancam akan membunuh pria Perancis tersebut.
Pembebasan Islamis itu menimbulkan kemarahan Aljazair dan Mauritania. Pemerintah-pemerintah kedua negara itu memanggil dutabesar mereka dari Mali.
Kementerian Luar Negeri Aljazair mengatakan hari Selasa bahwa pihaknya dengan kuat mengutuk apa yang disebutnya sikap Mali yang tidak bersahabat.
Tetapi, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menyambut baik pembebasan pria Perancis itu dan mengucapkan terima kasih kepada presiden Mali, Amadou Toumani Toure, atas caranya menangani krisis itu.