Kelompok pemberontak Somalia terbesar, Al-Shabab, telah mengusir badan pangan PBB dan tidak mengizinkan badan itu beroperasi lagi di negara miskin itu.
Kata Al-Shabab hari Minggu, operasi badan pangan PBB di Somalia telah dihentikan, dan memperingatkan kontraktor lokal yang bekerja untuknya harus segera menghentikan operasi atau dinyatakan sebagai antek PBB.
Al-Shabab mengatakan badan pangan PBB tersebut mengakibatkan dampak negatif pada petani setempat, dan menuduhnya telah membagi-bagikan makanan yang sudah kadaluwarsa. Al-Shabab juga menuduh badan PBB itu punya agenda politik sendiri.
Badan pangan dunia itu telah menangguhkan operasinya di Somalia selatan sejak bulan Januari, karena apa yang disebutnya sebagai "tuntutan-tuntutan yang tidak bisa diterima" dari kelompok-kelompok bersenjata, selain adanya serangan-serangan atas usaha bantuan badan pangan internasional itu.
Al-Shabab menguasai sebagian besar Somalia Selatan dan Tengah. Kata PBB, separuh penduduk Somalia membutuhkan bantuan. Hampir 1,5 juga warga Somalia telah kehilangan rumah mereka dan lebih dari setengah juta lainnya terdaftar sebagai pengungsi di negara-negara tetangga.