Presiden Abdurrahman Wahid telah melakukan reshuffle kabinetnya untuk kedua kalinya dalam bulan ini dalam rangka membangun kembali dukungan baginya sebelum berlangsungnya sidang impeachment terhadap Presiden bulan Agustus yang akan datang. Presiden Wahid mengangkat pejabat senior Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah sebagai menteri koordinator ekonomi, keuangan dan industri. Ia menggantikan Rizal Ramli yang selanjutnya diangkat sebagai menteri keuangan menggantikan Prijadi Praptosuhardjo. Menurut Presiden Wahid, peningkatan efisiensi merupakan alasan utama bagi reshuffle kabinet kali ini. Awal bulan ini ia telah memecat empat orang menteri dan Kapolri. Perubahan ini terjadi ditengah-tengah usaha Presiden Wahid untuk mempertahankan kekuasaannya sebelum proses impichmen terhadap dirinya oleh MPR dimulai pada bulan Agustus yang akan datang.