Pesawat-pesawat tempur AS melancarkan serangan udara siang hari di ibukota Afghanistan Kabul dan sekitarnya, dan kota Jalalabad di bagian timur negara itu. Serangan udara di sekitar Kabul diberitakan merupakan yang terdahsyat pada siang hari, selama 9 hari ini, terhadap sasaran-sasaran yang diduga adalah fasilitas-fasilitas teroris dan kedudukan-kedudukan yang dikuasai Taleban. Gumpalan-gumpalan besar asap terlihat mengepul dari daerah sekitar bandara di luar Kabul. Beberapa ledakan juga terdengar di pinggiran kota Jalalabad. Pejabat Taleban mengatakan 12 penduduk sipil tewas karena serangan udara terhadap ibukota provinsi Bagghis, Afghanistan barat-laut. Korban jiwa belum dikukuhkan secara independen. AS berulang-kali menekankan bahwa serangan udara tidak dimaksudkan terhadap penduduk sipil.
Sementara Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell diharapkan kedatangannya di Pakistan Senin ini untuk mengadakan pembicaraan mengenai serangan militer pimpinan AS di Afghanistan, dan tentang bentuk pemerintahan yang akan datang untuk menggantikan Taleban di Kabul. Kelompok-kelompok Islam radikal di Pakistan telah menyerukan aksi mogok umum untuk memprotes kunjungan Colin Powell dan aksi militer di Afghanistan. Tentara dan polisi sedang berusaha mencegah terulangnya bentrokan dengan kekerasan yang menewaskan sedikitnya satu orang hari Minggu kemarin. Presiden Pakistan, Jenderal Pervez Musharraf, telah mendukung usaha AS untuk mengakhiri kegiatan teroris yang berpangkalan di Afghanistan. Dia juga telah membiarkan demonstrasi-demonstrasi oleh kelompok-kelompok pro Taleban di Pakistan, tetapi berjanji akan memberikan reaksi keras terhadap tindakan kekerasan apapun.