Presiden Bush mengatakan pemimpin Irak Saddam Hussein "orang jahat" dan, mengutip kata-kata Presiden Bush, "mempunyai niat tidak baik." Dalam wawancara dengan majalah Newsweek, Presiden Bush mengatakan ia berpendapat Irak mempunyai senjata penghancur masal. Ia mengatakan Saddam Hussein seharusnya membuka negaranya untuk para inspektur senjata PBB, dan ia mengatakan terserah pada pemimpin Irak itu untuk membuktikan bahwa ia tidak mempunyai senjata kimia, biologi atau nuklir. Presiden Bush menjawab pertanyaan mengenai perang melawan terorisme dan apakah Irak akan menjadi sasaran. Komentarnya dikeluarkan sementara Dewan Keamanan PBB bersiap-siap untuk membuka perdebatan mengenai perpanjangan program minyak untuk pangan bagi Irak, atau kemungkinan memperketat sanksi terhadap Baghdad.
Sementara, penasihat ekonomi Gedung Putih Lawrence Lindsey mendesak Kongres Amerika agar menyetujui paket perangsang ekonomi sementara menghindarkan apa yang ia sebut pengeluaran anggaran yang berlebihan. Lindsey mengatakan kepada televisi Fox hari Ahad bahwa Kongres sebaiknya menyetujui langkah untuk meringankan pajak bagi pengusaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Tetapi, ia memperingatkan pimpinan Partai Demokrat dalam Senat agar menghindarkan apa yang ia sebut pesta pembelanjaan yang berlebih-lebihan. Pemimpin Fraksi Demokrat dalam senat Tom Daschle mengatakan cara tercepat untuk membantu perekonomian yang melambat adalah mendorong konsumsi dengan menolong kaum konsumen melalui bantuan asuransi pengangguran dan kesehatan.