Irak mengatakan, menerima perpanjangan program 'minyak untuk pangan' PBB. Menlu Irak Naji Sabri mengatakan kepada wartawan di Baghdad kemarin, Irak akan terus melaksanakan program itu untuk enam bulan lagi. Namun ia menambahkan, Baghdad tidak akan menerima 'daftar barang terlarang', yang bertujuan mencegah Irak mengimpor barang-barang yang memiliki potensi kemiliteran. Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat hari Kamis memutuskan untuk memperpanjang program 'minyak untuk pangan' selama enam bulan lagi, sementara disusun 'daftar barang terlarang' bagi Irak. Naji Sabri mengatakan, Irak tidak menganggap perpanjangan program itu sebagai pengganti pencabutan sanksi, yang terus menjadi tuntutan Irak.