Para diplomat Amerika telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Cina di Beijing mengenai keputusan Washington untuk menarik diri dari Perjanjian Misil Anti-balistik tahun 1972. Jurubicara Kedutaan Besar Amerika mengatakan, pertemuan itu merupakan lanjutan dari pengumuman Amerika pekan lalu oleh Presiden Bush bahwa Amerika berencana manarik diri dari perjanjaian tadi untuk melanjutkan rencana program pengembangan sistem pertahanan misil nasional. Cina telah menentang rencana pertahanan misil Amerika tersebut, dengan mengatakan langkah itu dapat menggoyahkan perimbangan strategis global dan memicu lagi perombaan senjata. Amerika mengatakan, tidak satupun misil yang diarahkan terhadap Cina, tetapi akan melindungi Amerika dari serangan dari yang disebut negara-negara yang nekad membandel memusuhi Amerika.
Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan harapan agar Amerika terlebih dulu berkonsultasi dengan Rusia kalau Amerika akan melancarkan perang terhadap terorisme di luar Afganistan. Dalam wawancara dengan suratkabar Inggris Financial Times, Putin memperingatkan secara khusus menentang aksi militer apapun yang ditujukan terhadap Irak. Putin mengemukakan Rusia tidak dapat mengukuhkan bahwa Irak membiayai kelompok-kelompok teroris seperti al-Qaida. Kata Putin, Irak harus membolehkan tim inspeksi internasional untuk menyelesaikan usaha mereka mencari tempat-tempat manapun yang dapat digunakan untuk memproduksi senjata pemusnah masal.