Mesir menyambut kedatangan para utusan kerajaan, politisi, artis, dan intelektual untuk menghadiri perayaan 3 hari pembukaan kembali perpustakaan kuno Iskandariah. Perpustakaan bernama Bibliotheca Alexandria, terletak di kota pelabuhan Laut Tengah kuno yang namanya diambil dari nama pendirinya, yakni, Iskandar yang agung. Perpustakaan tersebut pertama kali dibuka 2000 tahun yang lalu. Perpustakaan itu pernah memiliki 700 ribu jilid buku kuno, yang dihancurkan oleh kebakaran pada masa kekuasaan kerajaan Romawi.
Sekarang, berkat dana dari pemerintah Mesir, serta puluhan negara lain dan PBB, perpustakaan kuno itu dibuka kembali. Gedung megah yang terbuat dari batu dan berkaca serta bertingkat 11 itu, dibangun dengan biaya 200 juta dolar dan akan mampu menampung sampai 8 juta jilid buku. Koleksi sekarang berjumlah 240 ribu buku, tetapi pengurusnya berharap koleksi itu akan meningkat dan kelak juga akan mencakup perpustakaan cyber yang mutakhir. Kompleks yang dirancang Norwegia – dan dibangun selama 20 tahun itu – akan mencakup ruang konferensi, planetarium, perpustakaan pemuda, perpustakaan tuna netra, museum kaligrafi, dan laboratorium pemugaran untuk naskah yang jarang.