Presiden Irak, Saddam Hussein memenangkan 100 persen suara dalam referendum yang diselenggarakan hari Selasa, sehingga memberinya masa jabatan tujuh tahun lagi. Seorang wakil tinggi pemimpin Irak dan kepala komisi yang mengawasi pemungutan suara itu—Ezzat Ibrahim mengumumkan hal itu hari ini. Ia mengatakan, semua lebih dari 11 orang yang berhak, memberikan suara “setuju” untuk memberikan masa jabatan baru kepada presiden. Nama Saddam Hussein adalah satu-satunya dalam kartu pemungutan suara itu. Di Washington, hari Selasa jurubicara Gedung Putih menyebut pemungutan suara itu tidak serius dan tidak dapat dipercaya. Orang sudah dapat memastikan hasil yang akan keluar dari referendum itu. Para penguasa mengontrol secara ketat proses pemungutan suara itu dan tidak ada pengamat independen.