Para pemimpin dan pejabat tinggi dari 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam mengadakan pertemuan darurat di Qatar untuk membicarakan krisis Irak. Dalam pidato pembukaan, pemimpin Qatar menyerukan kesatuan pendirian. Ia mengatakan kepada para peserta , walaupun mereka tidak dapat membuat keputusan mengenai Irak, mereka dapat menggunakan pengaruh mereka untuk mempromosikan penyelesaian damai terhadap krisis itu. Sementara itu, di Dewan Keamanan PBB tetap terdapat perbedaan pendapat mengenai tanggapan Irak terhadap permintaan Dewan agar melucuti senjata pemusnah masalnya. Inggris, Amerika dan Spanyol telah mengajukan sebuah rancangan resolusi baru yang akan melincinkan jalan bagi tindakan militer. Russia, Prancis dan Cina lebih suka memberikan waktu lagi kepada para inspektur senjata.