PBB mengatakan lebih 6,000 calon telah terdaftar untuk pemilu majelis nasional Irak, yang akan dilangsungkan tanggal 30 Januari. Para staf PBB ikut mempersiapkan pemilu itu, yang menurut para pejabat Amerika dan Irak akan tetap dilangsungkan sekalipun masih ada pertempuran dengan pemberontak dan adanya himbauan bagi penundaan dari berbagai kelompok Muslim Sunni. Hari Minggu lalu, tiga petugas pemilu di Irak ditembak mati di siang bolong. Kampanye sudah dimulai, meskipun kekhawatiran akan tindak kekerasan membuat hampir semua partai mengandalkan iklan di radio, televisi dan suratkabar. Para calon memperebutkan 275 kursi dalam majelis nasional itu. Majelis ini akan mendapat kepercayaan untuk merancang konstitusi baru bagi Irak dan mengangkat pemerintah baru untuk mengurus negara itu hingga pemilihan presiden bisa dilangsungkan.
Sementara itu, ledakan truk tangki minyak menewaskan setidaknya dua orang dan melukai paling sedikit 19 lagi di al-Mansour, distrik kelas atas di Baghdad, hanya beberapa jam setelah Menteri Pertahanan Amerika meninggalkan kota itu. Menurut beberapa pejabat, ledakan hari Jumat itu menyebabkan kerusakan besar di daerah di mana beberapa kedutaan Arab berkantor, dan petugas rumah sakit mengatakan banyak diantara yang luka itu kini dirawat karena luka bakar.
Beberapa saksi mata melaporkan mereka menampak gumpalan api yang sangat besar di daerah itu saat ledakan terjadi dan pihak berwenang kini menyelidiki apakah ledakan itu diakibatkan oleh serangan.
Insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah kunjungan mendadak oleh Rumsfeld ke Baghdad sebelum Hari Natal untuk menjenguk tentara Amerika. Menteri Pertahanan itu juga menemui tentara Amerika di Mosul, Tikrit dan lainnya yang ditempatkan dekat Fallujah.