Banyak korban jatuh dan kerusakan hebat akibat gempa bumi dan gelombang air pasang yang melanda Banda Aceh – ibukota propinsi Aceh hari Ahad kemarin.
Kebanyakan dari korban yang berjumlah hampir 4500 itu tewas di Banda Aceh. Mayat mayat korban memenuhi kamar mayat rumah sakit-rumah sakit, pusat pusat pertolongan dan juga mesjid mesjid.
Pihak berwenang menyatakan kebanyakan korban yang tewas adalah anak-anak yang hanyut terbawa air bah. Jumlah korban diperkirakan akan bertambah. Banjir yang melanda daerah itu menghanyutkan mobil mobil, dan mayat mayat ditemukan tersangkut di cabang cabang pohon.
Jalur komunikasi ke Banda Aceh terputus sejak terjadinya gempa. Ribuan orang telah meninggalkan rumah rumah mereka yang rusak atau hancur akibat banjir.
Ribuan tentara dikirim ke daerah itu, kebanyakan untuk mencari mayat mayat korban yang banyak tergeletak di antara bangkai bangkai binatang.
Meskipun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menyatakan Sumatra sebagai daerah bencana, bantuan internasional belum sampai ke sana. Aceh sudah lama tertutup bagi dunia luar sementara tentara Indonesia berupaya memberantas kaum pemberontak GAM di sana.