Sebuah tim pencari fakta PBB menyerukan diadakan investigasi internasional terhadap pembunuhan mantan PM Libanon Rafik Hariri, setelah memutuskan bahwa penyelidikan yang dilakukan Libanon banyak kelemahannya. Dalam laporan yang dikeluarkan kemarin, tim PBB itu mengungkapkan, pihak otorita Libanon ceroboh dalam melaksanakan investigasi mereka. Laporan itu merincikan serentetan kekurangan, termasuk lenyapnya bukti penting dan dirusakinya lokasi kejadian. Laporan tadi tidak secara langsung menyalahkan Suriah dalam hal pembunuhan Hariri, tetapi menyebutkan Damascus adalah penyebab ketegangan politik dan lemahnya keamanan yang mengakibatkan kematiannya. Laporan itu mengutip para pembantu Hariri yang mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad pernah mengancam keselamatan Hariri. Suriah menyangkal keterlibatan apapun dalam pemboman 14 Februari lalu yang juga menewaskan 17 orang lainnya. Dutabesar Suriah untuk PBB mengabaikan laporan PBB itu seraya menyebutnya sebagai berat sebelah.