Pihak polisi ibukota Nepal, Kathmandu, menahan sedikitnya 16 orang lagi aktivis Senin ini, yang melakukan aksi protes menentang perebutan kekuasaan absolut oleh Raja Gyanendra.
Para demonstran mengabaikan larangan berdemonstrasi dan mereka berkumpul dekat gedung Pusat Sekertariat, meneriakkan slogan-slogan seperti “ganyang otokrasi, kami menginginkan demokrasi.”
Ahad kemarin, tujuh orang aktivis – semuanya anggota partai Kongres Nepal – ditahan setelah melakukan aksi protes seperti itu.
Sementara itu, angkatan bersenjata Nepal menyatakan kaum pemberontak Maois menculik dan menewaskan tiga tentara tak bersenjata di distrik Ramechhap, Nepal timur Sabtu baru lalu.
Raja Nepal membubarkan pemerintahan Nepal dan merebut kekuasaan penuh tanggal 1 Februari lalu, dengan alasan pemerintah telah gagal menghentikan pemberontakan kelompok Maois.
Kaum pemberontak telah berjuang hampir satu dekade untuk menggantikan negara kerajaan Nepal dengan sebuah negara komunis.********