Iran mengatakan telah melangsungkan dua lagi uji coba misil balistik, satu hari setelah AS mengecam serangkaian uji coba misil yang digambarkan Iran sebagai unjuk kekuatan penangkal.
Media Iran mengatakan, dua misil Qadr H ditembakkan Rabu ke target-target yang jauhnya sekitar 1.400 kilometer.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Selasa (8/3), akan meminta Dewan Keamanan PBB mengevaluasi situasi tersebut dan mendesaknya untuk memberikan tanggapan sepatutnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby mengatakan, Amerika juga secara agresif terus memberlakukan sanksi-sanksi sepihaknya untuk mengonter ancaman-ancaman dari program misil Iran.
Namun Kirby juga mengakui, uji coba misil tidak dilarang dalam kesepakatan antara Iran dan enam negara kuat dunia untuk menghentikan program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional yang melumpuhkan ekonominya. Kesepakatan itu dimaksudkan untuk mengatasi kekhawatiran bahwa Iran berusaha membuat senjata nuklir, tuduhan yang selalu dibantah Teheran.
Kesepakatan itu menghadirkan sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang baru yang menuntut Iran untuk tidak melakukan aktivitas terkait nuklir balistik yang dirancang mampu membawa senjata nuklir, termasuk peluncuran-peluncuran yang menggunakan teknologi misil balistik. [ab/as]