Ulama radikal Indonesia Abu Bakar Bashir berusaha mengubah peradilan terorismenya menjadi ajang untuk menuduh Amerika Serikat, dengan mengatakan bahwa kasus terhadap dirinya diatur di Washington.
Ratusan pendukung Bashir memenuhi ruang publik hingga tumpah ke luar ruang pengadilan di Jakarta hari Rabu untuk mendengarkan pernyataan pembelaan ulama itu selama 55 menit, tanggapan resminya pada kasus yang dihadapkan kepadanya oleh tim jaksa.
Para pembantu politik mengatur kehadiran para pendukung Bashir untuk mendengarkan pernyataannya itu, di mana Bashir menuduh Amerika Serikat mengatur peradilan itu untuk membungkamkan dirinya. Dia mengatakan penjatuhan hukuman kepada dirinya akan memenuhi impian “firaun” Amerika dan sekutu-sekutunya.
Tim jaksa mengatakan Bashir membantu mengurus dan mendanai kamp pelatihan teroris yang ditemukan tahun lalu di provinsi Aceh. Dokumen-dokumen yang ditemukan di kamp itu menunjukkan kelompok itu sedang merencanakan serangan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sasaran-sasaran Barat di Jakarta.
Dalam pernyataannya hari Rabu, Bashir mengakui telah menggalang dana tetapi mengatakan hal itu untuk tujuan yang sah, bukan untuk mendanai kegiatan teroris.
Abu Bakar Bashir Tuduh AS Rekayasa Kasusnya dalam Sidang Peradilan
Dalam sidang hari Rabu, Bashir menuduh pemerintah Amerika mengatur peradilan itu untuk membungkamkan dirinya.