Komisi Pemilihan Umum Afghanistan mengatakan lebih dari 900 tempat pemungutan suara tidak akan dibuka saat pemilu parlemen mendatang karena khawatir akan masalah keamanan.
Para pejabat Afghanistan hari Rabu mengatakan tempat-tempat pemungutan suara – terutama di wilayah selatan dan timur negara itu – akan tetap ditutup saat pemilu parlemen 18 September karena lokasinya terletak di daerah yang terlalu berbahaya. Komisi tersebut sebelumnya berencana membuka 6.835 tempat pemungutan suara.
Keamanan menjadi keprihatinan saat lebih dari 2.500 kandidat bertarung untuk mendapatkan kursi di DPR Afghanistan.
Hari Rabu ini, Wakil Menteri Dalam Negeri Afghanistan Munir Mangal mengatakan Pemerintah telah mulai merekrut ribuan penduduk untuk ambil bagian sebagai aparat kepolisian lokal, guna mengamankan serangan Taliban.
Sementara itu di Afghanistan timur, ratusan pengunjukrasa memblokade jalan utama di propinsi Nangarhar untuk memprotes pembunuhan dua warga sipil oleh NATO.