Calon presiden Afghanistan Abdullah Abdullah akan menolak hasil awal pemilihan presiden, yang pengumumannya telah ditunda.
Hasil awal itu akan diumumkan Senin siang (7/7), tetapi Komisi Pemilihan Independen telah mengundurkan pengumuman itu hingga beberapa jam kemudian. Tidak ada penjelasan mengenai penundaan itu.
Abdullah dan tim kampanyenya telah menuduh pengisian kotak suara besar-besaran pada pemilihan 14 Juni dan hari Minggu meminta agar pengumuman hasil pemilihan ditunda.
Dalam beberapa pekan menjelang pemilihan, Abdullah dianggap sebagai kandidat unggulan, tetapi kabarnya ia berselisih sedikitnya satu juta suara di belakang mantan menteri keuangan Ashraf Ghani dalam penghitungan suara.
Abdullah mengatakan kepada para wartawan di Kabul hari Minggu bahwa ia baru akan menerima hasil penghitungan itu jika apa yang ia sebut “surat suara yang bersih dipisahkan dari yang kotor” dan seluruh tuduhan kecurangan diselesaikan.
Pengumuman hasil awal dari pemilu putaran kedua antara Abdullah dan Ashraf Ghani seharusnya dilakukan pekan lalu, tetapi ditunda sampai tanggal 7 Juli setelah komisi pemilihan mengatakan mereka perlu memeriksa surat suara dari hampir 2.000 TPS.
Abdullah menuduh penipuan massal telah dilakukan selama pemilu putaran kedua itu yang menghadapkan dia melawan mantan menteri keuangan Ghani.
