Hampir sepertiga orang di sub-Sahara Afrika tidak memiliki akses ke air minum. Karenanya, Dewan Air Dunia hari Rabu (22/3) mendesak pemerintah menganggarkan dana yang cukup bagi proyek-proyek untuk membuat air bersih tersedia secara luas.
“Kita perlu komitmen pada tingkat tertinggi,'' ujar ketua Dewan Air Dunia, Benedito Braga, dalam pernyataan menandai Hari Air Sedunia.
Afrika dan Asia paling terimbas kelangkaan air bersih, dengan Papua Nugini, Guinea Equatorial dan Angola melaporkan, air bersih tersedia untuk kurang dari 50 persen populasi mereka, kata pernyataan itu.
Secara global menurut Organisasi Kesehatan Sedunia, setidaknya 1,8 miliar orang menggunakan sumber air minum yang tercemar kotoran manusia, dan separuh populasi dunia akan tinggal di daerah-daerah yang langka air pada tahun 2025.
Masalah air sangat serius di sub-Sahara Afrika, di mana 32 persen orang tidak memiliki akses ke air bersih dan tempat tinggal sebagian orang termiskin di dunia. Penyakit akibat air tercemar, seperti kolera, umum di sana. Populasi Afrika juga tumbuh dengan cepat, sehingga semakin mendesak tersedianya sumber-sumber air bersih. [ka/ds]