Afrika Selatan meluncurkan program pemeriksaan virus corona yang agresif sementara jumlah kasus terkonfirmasi di sana melampaui angka 1.000, yang terbanyak di antara negara-negara lain di benua Afrika.
Presiden Cyril Ramaphosa, Senin malam (30/3) mengumumkan bahwa sedikitnya 10 ribu petugas lapangan akan mendatangi rumah-rumah dalam beberapa hari mendatang untuk melakukan pemeriksaan massal dan tes virus corona.
Afrika Selatan sekarang ini sedang menjalani lockdown selama 21 hari yang bertujuan untuk membendung penyebaran virus itu.
Polisi telah menangkap sejumlah orang yang melanggar ketentuan lockdown. Ramaphosa mengatakan ada 1.326 kasus terkonfirmasi dan tiga orang meninggal karena virus corona di Afrika Selatan.
Sejauh ini, lebih dari 5.000 orang dinyatakan positif tertular virus corona di seluruh Afrika dengan 173 kematian yang dilaporkan. [uh/ab]