Penegak hukum Amerika menangkap seorang mantan prajurit infanteri, menggagalkan rencana teror yang melibatkan beberapa target di daerah Los Angeles.
Mark Domingo dari Reseda, California, ditangkap pada Jumat (26/4) ketika berencana mengebom demonstrasi supremasi kulit putih di California Selatan sebagai balasan atas serangan-serangan terhadap masjid di Selandia Baru, demikian dikatakan pejabat federal, Senin (29/4).
Menurut pengaduan kriminal, veteran Angkatan Darat Amerika itu, yang pernah bertugas di Afghanistan, berencana meledakkan bom dari jarak jauh "untuk melakukan pembunuhan massal."
Dalam komunikasi daring dan lewat pesan kepada petugas biro penyelidik federal (FBI) yang menyamar, Domingo mengatakan, ia sempat mempertimbangkan untuk mengebom orang-orang Yahudi, gereja, dan petugas polisi tetapi akhirnya memutuskan mengebom demonstrasi di Long Beach akhir pekan lalu, ujar para petugas.
Domingo diduga ingin membalas dendam atas serangan terhadap masjid di Selandia Baru yang menewaskan 50 orang bulan lalu.
Demonstrasi supremasi kulit putih tidak terjadi karena peserta tidak datang, tetapi demonstrasi tandingan yang besar terjadi.[ka]