Para ahli yang bekerja untuk mengidentifikasi korban Malaysia Airlines nomor penerbangan MH17 telah mengumpulkan sampel DNA dari 283 orang, dan berhasil mengidentifikasi secara positif 173 orang di antaranya.
Institut Forensik Belanda hari Rabu (27/8) di Den Haag mengatakan, sampel DNA yang dikumpulkan tidak semua sesuai dengan identitas korban. Beberapa sampel tampaknya berasal dari DNA pekerja yang mengumpulkan mayat di mana jet itu ditembak jatuh di Ukraina timur.
Institut Forensik itu berharap dapat mengidentifikasi lebih banyak lagi jenazah dengan menggunakan peralatan yang super sensitif dan sampel DNA tambahan. Tapi memperingatkan bahwa prosesnya bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Ke-298 orang dalam pesawat itu tewas ketika pesawat yang menuju Kuala Lumpur dari Amsterdam tersebut jatuh di Ukraina timur. Penerbangan itu ditembak jatuh pada tanggal 17 Juli di wilayah yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia.