Tautan-tautan Akses

Akhiri Lawatan ke Angola, Biden Singgah di Proyek Jalur KA


FILE - Presiden Joe Biden dan Kepala Operasional Lobito Atlantic Railway Nicolas Gregoire bertemu dengan para pekerja kereta api selama tur di Terminal Pelabuhan Lobito di Lobito, Angola, 4 Desember 2024. (Ben Curtis/AP)
FILE - Presiden Joe Biden dan Kepala Operasional Lobito Atlantic Railway Nicolas Gregoire bertemu dengan para pekerja kereta api selama tur di Terminal Pelabuhan Lobito di Lobito, Angola, 4 Desember 2024. (Ben Curtis/AP)

Amerika Serikat telah menginvestasikan sekitar $4 miliar untuk merenovasi jalur Koridor Lobito yang rusak. Jalur itu membentang dari Zambia yang kaya tembaga, melewati Kongo yang kaya mineral, lalu ke pelabuhan.

Di tengah sengatan matahari siang di pelabuhan terbesar Angola, Rabu (4/12), Presiden Amerika Serikat Joe Biden berseri-seri. Ia menjabat satu demi satu, tangan sembilan pekerja bertopi baja yang tersenyum. Biden telah menempuh perjalanan jauh dari Washington untuk menemui para pekerja proyek ambisius jalur kereta 1.300 kilometer yang didanai Amerika Serikat itu. Layanan kereta itu kelak akan membawa mineral penting dari pedalaman terpencil Afrika.

Siang itu, tidak banyak aktivitas di Pelabuhan Lobito. Lokomotif hitam dan merah di dekatnya tampak mengilap dan baru, begitu pula rantai panjang setengah kontainer biru yang berbaris di belakangnya. Namun, kata Biden sambil tersenyum, inilah masa depan Afrika.

"Ketika saya meluncurkan proyek ini dengan mitra G7 tahun lalu, saya katakan tujuan kita adalah membangun masa depan yang lebih baik,” kata Biden. “Dan masa depan itu sudah ada di sini. Inilah saatnya. Masa depan itu sudah ada.”

Amerika Serikat telah menginvestasikan sekitar $4 miliar untuk merenovasi jalur Koridor Lobito yang rusak. Jalur itu membentang dari Zambia yang kaya tembaga, melewati Kongo yang kaya mineral, lalu ke pelabuhan. Setelah selesai nanti, menurut para pejabat pada akhir dekade ini, layanan itu akan memangkas perjalanan darat sekitar 45 hari menjadi perjalanan kereta api hanya 45 jam.

Pada Rabu, Biden mengumumkan Amerika Serikat akan menginvestasikan $600 juta lagi untuk memperbarui jalur kereta itu, membangun koridor, dan memperluas pertanian. Walaupun proyek ini kecil dibandingkan dengan inisiatif Sabuk dan Jalan China, Biden menekankan bahwa Amerika Serikat menginginkan kemitraan sejati dengan negara-negara Afrika.

Analis dengan cepat mencatat bahwa investasi itu bukan amal.

"Dari sudut pandang Amerika Serikat dan Uni Eropa, jika kita tidak memiliki akses ke mineral penting untuk ekonomi hijau, kita akan tertinggal dalam penghijauan ekonomi global,” kata E.D. Wala Chabala, konsultan kebijakan dan strategi ekonomi independen. [ka/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG