Masalah komputer yang terjadi pada menit-menit terakhir membatalkan upaya peluncuran penerbangan astronaut pertama Boeing pada hari Sabtu (1/6), sebuah insiden terbaru dalam serangkaian penundaan yang telah terjadi selama bertahun-tahun.
Dua astronaut NASA telah diikat di kapsul Starliner milik Boeing ketika proses hitungan mundur secara otomatis dihentikan pada menit ke-3 dan 50 detik oleh sistem komputer yang mengontrol menit-menit terakhir sebelum lepas landas. Dengan hanya sepersekian detik untuk lepas landas, tidak ada waktu untuk mengatasi masalah terakhir dan peluncuran pun dibatalkan.
Para teknisi bergegas menuju landasan untuk membantu astronaut Butch Wilmore dan Suni Williams keluar dari kapsul di atas roket Atlas V yang telah terisi penuh bahan bakar di Cape Canaveral Space Force Station. Dalam waktu satu jam setelah peluncuran dibatalkan, pintu pun dibuka kembali.
CEO United Launch Alliance, Tory Bruno, selaku perusahaan pembuat roket tersebut mengatakan bahwa timnya tidak dapat mengakses komputer untuk memecahkan masalah itu sampai bahan bakar roket habis. Bruno mengatakan bahwa salah satu dari tiga komputer redundan yangt terletak di dekat roket di landasan mengalami masalah. Ketiga komputer itu disebutnya harus berfungsi dengan baik untuk bisa melanjutkan peluncuran.
Tergantung dari apa yang harus diperbaiki, peluncuran selanjutnya bisa dilakukan paling cepat pada hari Rabu (5/6). Jika tidak meluncur minggu ini, maka jadwal selanjutnya pada pertengahan Juni untuk memindahkan roket dari landasan dan mengganti baterai.
Upaya peluncuran ini merupakan yang kedua kalinya. Percobaan pertama pada tanggal 6 Mei ditunda untuk pemeriksaan kebocoran dan perbaikan roket. NASA pun meminta cadangan ke SpaceX yang telah menerbangkan astronot sejak tahun 2020.
Boeing seharusnya meluncurkan kru pertamanya pada waktu yang sama dengan SpaceX, tetapi uji coba pertama tanpa awak pada tahun 2019 terganggu oleh masalah perangkat lunak yang parah dan tidak pernah berhasil mencapai stasiun luar angkasa. [th/jm]
Forum