Para aktivis dari Jurnalis Tanpa Tapal Batas (RSF) menggelar protes di depan Arc de Triomphe di Paris, Senin (6/5), mencela kunjungan Presiden China, Xi Jinping ke Prancis.
Pada hari yang sama, Xi bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen di Istana Elysee.
“Kunjungan kenegaraan Presiden Xi ke Prancis adalah acara besar. Tetapi kami tidak yakin isu kebebasan pers dan independensi jurnalis akan mengemuka selama pertemuan antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden China,” kata Deputi CEO RSF, Thibaut Britton.
Britton juga mengatakan bahwa Prancis harus mengakui bahwa Presiden China, tidak seperti presiden negara lain, adalah predator bagi kebebasan. RSF mencatat, ada 119 jurnalis yang ditahan oleh rezim China saat ini.
Belasan anggota RSF bergabung dalam protes ini, di mana sebuah truk membawa spanduk dengan nama 119 jurnalis yang menurut mereka dipenjara di China. Perwakilan RSF juga dilarang memasuki negara tersebut, tambah mereka.
“Sebagai jurnalis, saya berdiri dalam solidaritas bersama rekan jurnalis saya di China yang hidup di bawah sensor permanen tanpa informasi yang bebas dan dapat diandalkan, yang bisa disampaikan keluar dari negara itu, dan juga tidak ada dalam laporan-laporan,” kata Direktur Editorial RSF, Anne Bocande. [ns/uh]
Forum