Seorang anggota parlemen Iran hari Senin (1/1) mengatakan dua orang tewas tertembak tadi malam di kota Izeh, Iran barat-daya, sementara daerah-daerah seluruh Iran terus mengalami protes anti-pemerintah yang dimulai pekan lalu.
Kantor berita IRNA mengutip Hedayatollah Khademi mengatakan ia belum mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas penembakan itu.
Kerusuhan yang terjadi saat ini di Iran, dimulai dengan protes yang relatif kecil Kamis lalu di Mashad, kota kedua terbesar Iran, dan basis utama para lawan Presiden Hassan Rouhani yang berhaluan moderat, sebelum menyebar ke daerah-daerah lain negara itu.
Pemerintahan Trump mengatakan pihaknya "sangat prihatin" Teheran memblokir warga Iran berkomunikasi melalui media sosial dalam upaya untuk meredakan protes-protes itu.
Iran memblokir akses ke aplikasi Telegram dan Instagram hari Minggu, dan media pemerintah mengatakan tindakan itu dimaksudkan untuk mempertahankan keadaan yang damai. Warga Iran tadinya menggunakan aplikasi tersebut untuk berkomunikasi mengenai demonstrasi jalanan, curahan ketidakpuasan publik terhadap para tokoh-tokoh agama yang menjadi pemimpin Iran sejak protes tahun 2009 menentang hasil pemilihan presiden yang disengketakan.
Dalam wawancara dengan VOA Bahasa Parsi hari Minggu, Michael Abton Wakil Asisten Presiden Amerika urusan Komunikasi Strategis mengatakan tidak banyak yang dapat dilakukan pemerintah Amerika mengenai pemblokiran media sosial oleh Iran. Tetapi ia mengatakan pemerintahan Trump memperkirakan Amerika dan perusahaan-perusahaan Barat lain akan menghentikan setiap konsesi kepada pemerintah Iran. [gp/is]