Sejumlah mobil menabrak ban dan tumpukan sampah lainnya di sebuah jalan raya di Belanda utara pada Kamis (28/7) dini hari, kata polisi. Peristiwa itu terjadi sewaktu protes yang digelar para petani radikal yang menentang rencana pemerintah untuk mengendalikan emisi nitrogen berlanjut.
Perdana Menteri Mark Rutte mencap protes “tidak dapat diterima.''
Polisi di provinsi utara Friesland mengatakan tidak ada yang terluka ketika beberapa mobil terlibat kecelakaan yang disebabkan oleh tumpukan sampah itu, tetapi memperingatkan para pengendara untuk waspada terhadap “situasi yang sangat berbahaya'' yang disebabkan oleh aksi protes para petani.
Sejumlah protes baru berlangsung Rabu malam (27/7), termasuk aksi sejumlah petani yang membakar jerami di dekat sebuah jalan raya utama.
“Protes adalah hak fundamental selama dalam batas-batas hukum,” kata sebuah pernyataan bersama dinas-dinas penanggulangan keadaan darurat. Tapi mereka mengatakan tindakan terbaru “sangat membahayakan keselamatan jalan dan dapat menyebabkan situasi yang mengancam jiwa pengguna jalan.''
Para petani yang menggelar protes tidak hanya membuang sampah di jalan tapi juga menghalangi para petugas yang dikerahkan untuk membersihkan jalan-jalan.
''Dengan sengaja membahayakan orang lain, merusak infrastruktur dan mengancam orang-orang yang membantu membersihkan adalah tindakan-tindakan di luar batas,'' kata Rutte dalam cuitannya di Twitter.
Para petani marah pada target pemerintah untuk mengekang emisi nitrogen oksida dan amonia yang mereka katakan mengancam akan memusnahkan industri pertanian dan cara hidup mereka.
Pemerintah koalisi ingin mengurangi emisi polutan hingga 50 persen secara nasional pada tahun 2030 untuk meningkatkan kualitas tanah, udara, dan air di negara Uni Eropa yang dikenal dengan praktik pertanian intensifnya itu. Pemerintah telah meminta otoritas provinsi untuk menyusun rencana guna mengurangi emisi dan mengalokasikan tambahan 24,3 miliar euro ($24,6 miliar) untuk mendanai proyek tersebut. [ab/ka]
Forum