Para aktivis feminis, Minggu (16/8), turun ke jalan-jalan di Mexico City untuk memprotes kekerasan dan ketimpangan gender.
Miguel Barrera, pendiri organisasi HAM Brigade Marabunta yang menyelenggarakan pawai tersebut mengatakan, demonstrasi itu menyoroti pembunuhan perempuan secara umum dan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan baru-baru ini.
Mobilisasi tersebut berfokus pada beberapa keluhan spesifik, kata Barrera. Selain femicide, pembunuhan terhadap perempuan karena gendernya itu, juga kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan selama satu atau dua minggu terakhir yang banyak mendapat sorotan di Mexico City, ujarnya.
Para demonstran membawa spanduk bertuliskan “Jangan sentuh saya,” “Mengapa kekerasan tidak dikarantina?” “Femicide Meksiko,” serta meneriakkan slogan-slogan menentang serangan seksual terhadap perempuan. Polwan hadir dalam jumlah hampir empat kali lipat lebih banyak daripada para demonstran, sementara pengunjuk rasa berpawai melalui jalan-jalan di kota itu. Meskipun pawai itu secara umum berlangsung damai, bentrokan antara sejumlah demonstran dan polisi terjadi dan sedikitnya seorang demonstran cedera.
Menurut data resmi, 3.285 perempuan tewas karena kekerasan pada 2019, rata-rata lebih dari 10 kematian per hari, naik 7 persen dari tahun 2018. Mayoritas yang signifikan dari semua kejahatan di Meksiko tidak dikenai hukuman. [uh/ab]