Seorang pengacara HAM Meksiko telah mengajukan gugatan kepada Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC), menuduh Presiden Felipe Calderon, sejumlah pejabat tinggi Meksiko dan para pedagang narkoba melakukan kejahatan atas kemanusiaan.
Netzai Sandoval menyampaikan gugatan hari Jumat ke mahkamah di Den Haag, mendesak penyelidikan atas kematian ratusan orang di tangan militer Meksiko dan para pedagang narkoba. Lebih dari 20 ribu warga Meksiko menandatangani dokumen tersebut.
Kantor jaksa mengatakan telah menerima gugatan, dan keputusan atas permintaan itu akan dilakukan “pada waktunya”.
Pemerintah Meksiko menyangkal tuduhan-tuduhan yang didaftarkan dalam gugatan tersebut.
Awal bulan ini Human Rights Watch mengeluarkan sebuah laporan yang menuduh militer dan polisi Meksiko melakukan sejumlah pelanggaran HAM dalam upaya untuk memberantas kejahatan terorganisir.
Jose Miguel Vivanco, direktur Human Rights Watch di Amerika mengatakan, alih-alih mengurangi aksi kekerasan, “perang melawan narkoba” yang dilakukan Meksiko justru memicu peningkatan pembunuhan, penyiksaan dan pelanggaran yang mengerikan secara dramatis oleh aparat keamanan. Ia menambahkan, hal ini membuat iklim pelanggaran hukum dan ketakutan semakin memburuk di banyak bagian negara itu.
Diperkirakan 45 ribu orang tewas dalam aksi kekerasan terkait narkoba sejak Presiden Felipe Calderon berkuasa pada akhir tahun 2006 dan memulai penumpasan para kartel.
