Tautan-tautan Akses

Aktivis Hong Kong Akui Bersalah Terkait Renungan Tiananmen


Beberapa terdakwa termasuk aktivis pro-demokrasi, dari kiri, Richard Tsoi, Figo Chan dan Albert Ho saat memberikan keterangan kepada media di luar pengadilan di Hong Kong, Senin, 17 Mei 2021.
Beberapa terdakwa termasuk aktivis pro-demokrasi, dari kiri, Richard Tsoi, Figo Chan dan Albert Ho saat memberikan keterangan kepada media di luar pengadilan di Hong Kong, Senin, 17 Mei 2021.

Dua belas aktivis pro-demokrasi Hong Kong mengaku bersalah, Kamis (9/9) karena berpartisipasi dalam kegiatan renungan yang tidak sah untuk memperingati tindakan keras berdarah Beijing di Lapangan Tiananmen.

Mereka didakwa berpartisipasi dalam pertemuan tidak sah di Taman Victoria pada 4 Juni tahun lalu, ketika ribuan warga Hong Kong bersama-sama menyalakan lilin dan menyanyikan lagu-lagu untuk mengenang tragedi itu meskipun ada peringatan polisi bahwa mereka mungkin melanggar hukum. Tujuh dari 12 orang itu juga didakwa menghasut orang lain untuk berpartisipasi dalam acara renungan itu.

Pihak berwenang melarang diselenggarakannya acara-acara renungan dalam dua tahun ini, dengan alasan risiko kesehatan masyarakat terkait pandemi. Para kritikus tidak menerima alasan itu, dan malah menuding bahwa larangan itu bagian dari tindakan keras yang sedang berlangsung untuk meredam perbedaan pendapat di wilayah semi-otonom China itu setelah berbulan-bulan protes anti-pemerintah pada 2019.

Sebelum larangan diberlakukan, acara renungan setiap 4 Juni selalu dihadiri oleh banyak orang dan merupakan satu-satunya peringatan publik berskala besar di China terkait tindakan keras tahun 1989 di Beijing.

Mereka yang mengaku bersalah pada Kamis termasuk pengacara Albert Ho; mantan anggota parlemen Eddie Chu; dan Figo Chan, mantan pemimpin Front HAM Sipil yang dikenal karena mengorganisir demonstrasi pro-demokrasi skala besar di kota itu.

Kedua belas orang itu diperkirakan akan mengajukan permohonan untuk keringanan hukuman. Mereka terancam hukuman lima tahun penjara. Mereka adalah bagian dari kelompok aktivis yang lebih besar yang ditangkap pada pertemuan 4 Juni. Beberapa dari mereka, termasuk pendiri Apple Daily, Jimmy Lai, mengaku tidak bersalah.

Aktivis terkemuka Joshua Wong dan tiga lainnya yang juga didakwa atas peringatan 4 Juni sebelumnya mengaku bersalah pada April dan dijatuhi hukuman penjara antara 4 hingga 10 bulan.

Leung Kam-wai, salah satu anggota Aliansi Hong Kong yang ditangkap dalam aksi mendukung gerakan Demokratik Patriotik China dikawal oleh polisi saat mereka meninggalkan Museum 4 Juni, saat memperingati penumpasan Lapangan Tiananmen 1989, di Hong Kong. (REUTERS)
Leung Kam-wai, salah satu anggota Aliansi Hong Kong yang ditangkap dalam aksi mendukung gerakan Demokratik Patriotik China dikawal oleh polisi saat mereka meninggalkan Museum 4 Juni, saat memperingati penumpasan Lapangan Tiananmen 1989, di Hong Kong. (REUTERS)

Sementara itu dalam peristiwa terpisah, polisi keamanan nasional Kamis menggerebek museum tragedi 4 Juni di Hong Kong, sehari setelah empat anggota inti dari Aliansi Hong Kong untuk Gerakan Demokratik Patriotik China ditangkap. Aliansi ini menyelenggarakan acara peringatan 4 Juni dan mengoperasikan museum itu setiap tahunnya.

Museum itu tahun ini ditutup tiga hari setelah dibuka bagi pengunjung, menyusul penyelidikan pihak berwenang karena ketiadaan izin. Aliansi itu kemudian didenda sekitar 1.000 dolar AS. [ab/ka]

XS
SM
MD
LG