Polisi Prancis memberlakukan penjagaan keamanan di sekitar tempat rapat pemegang saham perusahaan minyak TotalEnergies di Paris, Jumat (26/5). Mereka berusaha mendorong mundur para pengunjuk rasa yang sedang melangsungkan protes iklim dan bahkan memindahkan beberapa orang secara paksa.
Para pemegang saham terlihat dikawal polisi masuk ke pertemuan itu. Mereka melewati para demonstran yang sebetulnya melakukan aksi mereka secara damai.
Para demonstran, yang sebagian besar orang muda, terlihat mengacungkan plakat-plakat bertuliskan pernyataan-pernyataan yang menyerang catatan iklim raksasa energi Prancis itu.
Camille Etienne, adalah salah seorang aktivis yang terlibat. Ia mengatakan TotalEnergies telah melakukan kejahatan lingkungan, dan ia berjuang untuk menuntut keadilan.
"Saya di sini karena saya tidak punya pilihan lain jika saya ingin tinggal di dunia ini. Apa yang mereka lakukan benar-benar kriminal dan kita tidak bisa membiarkan mereka melakukan ini meskipun kelihatannya kecil. Kita tidak punya pilihan selain berada di sini setiap kali mereka berada di sini," jelas Etienne.
Media-media setempat melaporkan TotalEnergies meraup untung besar akibat lonjakan harga yang menyertai perang di Ukraina.
Para pengunjuk rasa duduk di jalan-jalan sekitarnya dan bergandengan tangan untuk memblokir akses ke pertemuan di gedung konser terkenal di Paris di mana Louis Armstrong, Miles Davis, Charles Trenet, dan banyak lainnya pernah menggelar aksi panggung mereka.
TotalEnergies sebelumnya memberi tahu para pemegang saham bahwa mereka dapat menyelenggarakan pertemuan itu secara online dan melakukan pemungutan suara. Namun, entah bagaimana, pertemuan itu tetap dilangsungkan.
Para pengunjuk rasa datang beberapa jam sebelum pertemuan itu, saat fajar menyingsing, untuk mencoba menghentikannya. [ab/uh]
Forum