Nasib aktivis yang mogok makan dan dipenjarakan di Iran, telah memicu protes tanpa izin yang jarang terjadi dekat penjara tempat dia ditahan. Video yang dimuat online menunjukkan puluhan orang ikut dalam protes hari Senin (2/1) mendukung Arash Sadeghi.
Media setempat Iran tidak melaporkan protes itu, walaupun situs internet oposisi di luar negeri memuatnya.
Sadeghi sedang menjalani hukuman 15 tahun penjara. Amnesty International mengatakan ia dinyatakan bersalah menyebarkan propaganda menentang sistem pemerintahan dan menghina pendiri Republik Islam itu.
Sadeghi memulai mogok makannya setelah isterinya, Golrokh Ebrahimi Iraee, ditangkap bulan Oktober.
Amnesty mengatakan istrinya sedang menjalani hukuman enam tahun penjara karena satu kisah khayal yang tidak dipublikasikannya ditemukan dalam rumahnya mengenai seorang perempuan yang membakar al-Quran karena marah sebab ada perempuan lain dirajam hingga tewas atas tuduhan berselingkuh. [gp]