Dalam momen yang sangat membanggakan, aktris legendaris peraih penghargaan Tony, Phylicia Rashad, kini menantikan untuk mempelajari hal-hal baru lewat peran barunya sebagai dekan di almamaternya, Howard University.
Pada usia 72, sebuah bab baru akan mencatat kesetiaan Rashad pada seni.
Rashad akan menjadi dekan Sekolah Tinggi Seni Rupa yang baru ditata kembali di universitas warga kulit hitam yang bersejarah.
Ia menjelaskan pentingnya seni.
"Seni selalu hadir, selalu ada. Yang penting bagi saya mengenai seni adalah sifat transendennya. Seni juga benar-benar ekspresi artistik yang fundamental bagi perkembangan manusia. Karena begitu seorang anak bisa berdiri, anak menari; dan sebelum seorang anak bisa berbicara, anak bisa bernyanyi; dan sebelum seorang anak bisa menulis satu kata, mereka menggambar," kata Phylicia Rashad.
Seni, katanya, adalah ekspresi mendasar manusia, dan seni adalah lensa seseorang pada budaya sebelumnya dan sejarah.
"Kalau kita ingin mengetahuinya, ke mana kita pergi? Kita pergi ke lukisan gua. Kita mengamati sastra. Kita ke teater. Kita menuju musik. Kita menuju ke sana karena itulah seni. Ya ekspresi artistik. Dan menjadi sebuah catatan sejarah umat manusia. Melalui seni kita bisa berkomunikasi dan melihat bahwa orang-orang lebih banyak memiliki persamaan dari pada perbedaan. Itulah kenyataannya, benar-benar sesederhana itu," paparnya.
Setelah pencarian nasional yang cermat, Howard University bulan lalu mengumumkan penunjukan Phylicia Rashad sebagai dekan, efektif 1 Juli.
"Ia kembali dan duduk dalam dewan pengawas untuk memberikan waktu dan pengalamannya yang berharga dalam banyak hal. Sekarang ia menemukan cara lain untuk mengabdi pada almamaternya. Saya kira itu menunjukkan fakta bahwa begitu Howard merasuk dalam diri, tidak ada yang bisa menyingkirkannya. Noda kasih yang menurut saya akan menyertai kita selama sisa hidup kita," kata Dr. Wayne Frederick, Presiden Universitas Howard.
Sebagai dekan, pimpinan Rasyad adalah Provost Anthony K. Wutoh. Rashad lulus dengan magna cum laude dari Howard University dan menyandang gelar sarjana seni rupa.
Rashad mengakui fakultas yang akan dipimpinnya memiliki banyak cabang seni, namun ia tetap bersemangat.
"Saya lulusan Sekolah Tinggi Seni Rupa, saya mengambil jurusan teater, Tapi itu hanya satu jurusan dalam satu fakultas. Ada musik, ada seni. Komunikasi akan disertakan. Jadi spektrumnya luas. Inilah yang saya maksud dengan pengetahuan baru. Saya mencintainya karena pandangannya begitu luas dan bahwa itu adalah pandangan yang menyeluruh. Saya sangat senang akan hal itu!" kata Phylicia Rashad.
Rashad, seorang aktris dan sutradara yang ulung, menjadi terkenal ketika ia memerankan Claire Huxtable pada serial televisi "The Cosby Show". Karakter dengan daya tariknya yang abadi itu telah membuatnya mendapatkan banyak penghormatan dan penghargaan selama lebih dari dua dekade.
Karirnya yang terkenal dan luas di atas panggung termasuk penampilan sebagai Lena Younger dalam karya Lorraine Hansberry yang berjudul "A Raisin in the Sun;" Bibi Ester karya August Wilson yang berjudul "Gem of the Ocean;" Penyihir dalam karya Stephen Sondheim "Into the Woods;" tokoh Violet Weston dalam karya Tracey Letts yang berjudul "August Osage County;" dan sebagai Shelah dalam karya Tarrell Alvin McCraney yang berjudul "Head of Passes."
Rashad adalah satu dari banyak alumni Universitas Howard yang berhasil mencapai puncak dalam karir mereka, termasuk Wakil Presiden Kamala Harris.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rashad telah menjabat sebagai dosen tamu dan dosen tidak tetap. Ia mengajar kelas untuk tingkat magister atau pasca sarjana di banyak perguruan tinggi, universitas dan organisasi seni, termasuk Howard University, New York University, Vassar College, Carnegie Mellon, Wayne State University dan Juilliard. [my/ka]