Kelompok militan al-Shabab telah mengaku bertanggung-jawab atas serangan bom hari Senin (20/4) terhadap bus PBB di Somalia utara yang menewaskan paling sedikit enam orang.
Polisi mengatakan ledakan terjadi di kota Garowe di daerah Puntland Somalia ketika bus tersebut sedang menuju kompleks PBB.
Utusan khusus PBB untuk Somalia, Nick Kay, mengutuk serangan itu, dengan mengatakan melalui Twitter ia “kaget dan sangat marah atas jatuhnya korban jiwa.”
Pemboman itu adalah serangan maut ketiga al-Shabab terhadap personel internasional dalam waktu tiga hari.
Hari Minggu, militan al-Shabab menewaskan tiga penjaga perdamaian Uni Afrika dari Burundi dan melukai beberapa tentara lainnya di kota Lego, Somalia selatan.
Uni Afrika mengutuk apa yang disebutnya “penyergapan pengecut” tersebut.
“Serangan terhadap penjaga perdamaian AMISOM ini adalah bagian dari usaha yang terus-menerus untuk merongrong Somalia,” ujar utusan Uni Afrika untuk Somalia, Maman Sidikou, dalam pernyataan. “
Serangan itu adalah usaha oleh musuh-musuh rakyat Somalia untuk menghentikan pertumbuhan yang sudah nyata di semua daerah,.”
Gubernur daerah Shabelle Selatan, Abdulkadir Mohamed Nur “Siidi,” mengatakan kepada VOA bahwa paling sedikit 11 militan al-Shabab tewas dalam tembak-menembak senjata berat.
Serangan hari Minggu terjadi setelah penyergapan al-Shabab hari Sabtu terhadap konvoi Kenya yang menewaskan tiga tentara dan melukai 8 lainnya.